Halo semua!! kenalin aku Ryan (Nama Samaran)
disini aku akan berbagi cerita ke kalian semua, kejadian ini terjadi 3 tahun yang lalu tapi rasa sakit yang aku alami masih membekas di dalam hati.
Bermulai dari aku yang sedang belajar untuk persiapan ujian akhir sekolah aku berharap sekali masuk ke sekolah negeri agar tidak membebani ibu tiriku, ayah dan ibu telah meninggal beberapa tahun yang lalu. ibu tiri ku sering memarahi ku tanpa sebab, aku tidak tau apa salah ku, walaupun begitu aku tidak boleh membenci nya.
aku berada di meja belajar kamarku belajar untuk ujian, suasana dalam kamar sunyi, hanya ada jangkrik di luar kamar yang terus berbunyi. aku mulai mengantuk dan memutuskan untuk menaruh kepala ku di meja sejenak, lalu aku mulai berpikir. "bagaimana hidup ku jika ayah dan ibu masih ada ya? aku pasti gabakal di pukulin oleh mantan istri ayah." air mata ku mulai mengalir dan membasahi buku tulis. saat aku sedang menangis pintu terbuka dengan kencang dan muncul ibu tiriku yang sedang mabuk (ibu tiriku sering pergi ke diskotik), dia berjalan dengan cepat dan menjambak rambut ku "HEY KAU ANAK B*JINGAN, KAU BERMALAS MALASAN TERUS APA MAU MU? MAU KU B*NUH KAU??" aku kesakitan saat ibu menarik rambut ku "aduh lepasin bu, aku sudah belajar dan sedikit mengantuk tolong kasihani aku" ujar ku, "HALAH ALASAN KAU DASAR ANAK B*JINGAN". ibu mendorong kepala ku ke meja dan meninggalkan kamar ku. tangisan ku pun pecah saat ibu tiri ku pergi. dalam hati ku berkata "ayah ibu, aku kangen kalian aku engga kuat menghadapi ini terus terusan". Tangisan ku pecah saat itu.
Pagi hari nya aku memutuskan untuk ke pemakaman ayah dan ibu. saat aku berjalan ke batu nisan ayah dan ibu aku melihat bunga bertaburan yang masih segar, menandakan ada seseorang yang berkunjung ke makam ibu dan ayah aku pun duduk dan memegang nisan ayah ibu "Assalamualaikum ayah-ibu aku disini, aku kangen kalian, kalian disana apa kabar semoga kalian tenang di alam sana ya." lalu aku mulai membaca surat Yasin, saat membaca aku meneteskan air mata di buku yasin tersebut tidak kuat dengan kejadian yang menimpaku saat itu.
Saat aku menangis tiba tiba ada yang menepuk pundakku, ternyata dia adalah tante dari keluarga ibu yang kebetulan sedang berkunjung ke makam ayah dan ibu, dia berkata "loh nang kamu gapapa? kok kamu ke makam sendirian" aku pun semakin menangis dan memeluk tante "aku ga sekuat itu tante, aku mau pergi dari rumah aku udah ga kuat hidup serumah sama orang itu, bertahun² aku tahan tante" teriak ku di pelukan tante. aku pun bercerita semua yang aku alami pada malam itu "nang kalo emang kamu mau pindah, kamu bisa kerumah tante, rumah tante terbuka untuk kamu. tante akan bantu". ujar tante. "Tante terimakasih banyak T_T", "iya nang setelah ini kamu pulang dan langsung ambil barang kamu dan pergi dari rumah itu, dan tidak usah berpamitan dengan perempuan licik itu
beberapa hari kemudian aku sudah pindah dan meninggal kan rumah yang penuh kenangan itu, walaupun berat aku harus tabah dan terima apa yang terjadi, aku tidak ingin lagi seatap dengan perempuan itu.
-Ryan Glorya