Beri reaksi
Komentari
Lihat detail
Masuk
Tayang 1041x
Siapa aku?

Hai semua namaku linggar, aku dari kecil ga pernah diajarin untuk mengungkapkan apa yang aku rasain, jadi aku terbiasa menyimpan semua sendiri, aku pikir itu bakal hilang seiring aku tumbuh dewasa, dan itu wajar toh semua orang juga pasti gitu. Tapi ternyata itu kesalahan fatal yang engga seharusnya aku lakukan, seharusnya aku sadar bahwa ketika ada sesuatu yang ga beres dari aku, itu butuh dikeluarkan bukan disimpan sendiri.

Dari kecil aku selalu dimaki, disebut goblok, idiot, anak tidak normal, dan dipermalukan berulang kali di depan umum, oleh ibu. aku kira itu adalah bentuk kasih sayang ibu buat aku, marahnya ibu aku kira ada tujuannya, tapi ternyata engga selalu, bahkan ketika aku diposisi tidak salah, aku bakal tetap dijadiin samsak selama 2 jam nonstop setiap hari aku selalu mendengar berbagai ungkapan binatang dari ibu. Yah, pada akhirnya aku runtuh juga, aku ga percaya diri, aku benci karena aku ternyata ga seberharga itu dimata orang tuaku.

Trauma itu baru satu dari ibuku, sekarang dari ayahku, dia ayah yang hebat, aku sangat ingin percaya itu, tapi faktanya ga kayak gitu, dia selalu mengabaikan, tak mendengar seolah-olah saya tidak ada, dulu pernah suatu waktu di bully waktu SMA, bukannya dibela atau dirangkul, tapi saya malah dianggap anak cengeng. aku pun mulai ragu mungkin memang benar aku yang salah disini.

aku dulu pernah dilecehkan, aku tidak tahu apa itu bentuk pelecehan atau bukan, karena pelakunya dibawah umur, lebih tepatnya seumuran ku. Gaada yang nenangin, semua tertawa, dan saat itu aku harus menambah list trauma ku.

Karena terbiasa sendirian, kepribadian ku kayak bunglon kalo kata temenku, bisa jadi baik, bisa jadi dingin, bisa jadi ramah, bisa jadi pemarah, dan bisa jadi pendiam. aku pun ngerasa kek gitu, tapi dari semua itu, aku gatau sosok asliku yang mana, aku bingung dan aku mulai hampa. Ternyata trauma itu sakitnya bukan pas kejadian, tapi pas setelahnya, dimana aku mulai sadar ini mulai mengganggu hidupku, aku terus menerus ingin mati, aku pernah coba bunuh diri tapi aku ga tau kenapa aku ga mati juga.
Karena trauma itu juga aku ga sadar waktu berjalan cepat, aku gaada hasrat untuk membangun keluarga, mungkin karena aku gamau mewariskan trauma itu atau mungkin juga aku udah gabisa mencintai siapa siapa

1
1
3
Berikan reaksi pada cerita ini
Terima Kasih
Semangat
Sayang Kamu
Peluk
Menginspirasi
Laporkan
Kuatkan Dirimu
Jangan Menyerah
Hormat
Empati
Dukung
Bersamamu
Berbagi Pengalaman
Komentar (1)
Siti Rahmawati Psikolog
2025-04-09 21:47:10
Ka lInggar.. terima kasih sudah mau berbagi... Semoga Ka Linggar tetap semangat menjalani aktivitas,,, jika membutuhkan bantuan profesional, boleh hubungi layanan kesehatan yah Ka..