Aku seorang diri tidak memiliki siapapun bertemu dengan seseorang yang mengulurkan tangannya menawarkan dirinya sebagai rumah. Dia kupanggil 'koko'. Alasan ku memanggilnya koko bukan perihal ras chinese, melainkan ada alasan tersendiri diantara kami.
Berkat dia, aku bisa merasakan peran seorang kakak dan ayah darinya, darinya aku belajar banyak tentang kejamnya dunia, sampai dia memperkenalkan ibunya dengan ku hingga aku bisa merasakan rasanya disayang seorang ibu. Namun, itu hanya sesaat sebelum ibu pergi meninggalkan dunia.
Setelah kepergian ibu, semua berubah. Dia perlahan pergi meninggalkan ku juga. Ia tau rasanya sendiri seperti apa tapi dia membiarkan ku merasakan itu lagi.
Dan akhirnya dia benar benar berubah, dia pergi membuangku juga.
Aku selalu bertanya pada diri ku sendiri, apa salah ku, setidak berhargakah diri ku? Kenapa orang orang membuang ku?
Sakit rasanya kecewa pada orang yang sudah ku sayangi. Tempat yang ku anggap rumah ternyata sudah berantakan.
Bisa kah aku berharap dia datang lagi? Meskipun aku diperlakukan seperti itu, aku tetap merindukannya dan menyayanginya.