Sering kali, aku menunjukkan rasa bahagia, senang, tanpa terlihat sedih sekali pun..
Haloo aku Luna, ini nama samaranku, aku adalah seorang anak bungsu yang sering menyimpan rasa sakit. Meskipun aku sering dibilang anak kuat, anak baik, anak hebat oleh ibun dan ayah, hehe:D
Rasanya sakitt dan sedih sekali, mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan, seperti bullying.. Aku pernah di bully saat aku masih di bangku sekolah dasar, jujur sakit sekali rasanya menjadi korban bullying.. Mereka bilang "kakek kamu ada yang udah di tanah ya HAHAHA, terus juga kakek yang satunya kok dekil banget" "kok kamu gendut?" "kenapa muka mu kayak udah tua?" "menyebut nama orang tua ku*" sakit, sakit sekali. Mendengar ucapan itu di setiap harinya, hingga aku takut untuk sekolah, bahkan 2 tahun lamanya aku menahan itu semua.. Aku gamau nama keluarga ku di ejek, aku gamau nama keluarga ku jelek di mata mereka, tapi apakah layak? seorang korban bullying untuk melawan itu semua? Sungguh tidak. Mereka mengelak, mereka ucap "alay banget, gitu doang nangis, padahal becanda doang lohh wkwk" lagi-lagi kata mereka itu hanya sekedar bercanda, padahal bercanda enggak melebihi itu, bercanda ada batasan.. Hello?? sadar dongg, itu sudah diluar kata bercanda, aku lelah di hina tentang fisik.
Setelah masalah bullying selesai, akhirnya aku bisa damai dengan kehidupan.. Namun, saat aku mulai menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama(SMP) aku takut, aku tak mau untuk ikut ekstrakurikuler, trauma itu masih menyelimuti tubuh anak kecil ini.. Bahkan saat masa perkenalan lingkungan sekolah(MPLS) tak ada yang mendekati ku untuk mengajak berbicara, hanya seorang siswi yang mungkin hidupnya terlihat sederhana, dia baik sekali, namun saat pembagian kelas, kami tidak sekelas, dan saat aku sudah masuk ke dalam kelas baru itu.. Aku kebingungan, tak ada bangku lagi untuk aku duduk, aku sedih, mengapa awal kehidupan baru ku tak seperti apa yang aku bayangkan?
Saat sudah 1 minggu, aku mempunyai teman, mereka semua baik!! mereka gaada yang nyakitin aku>.<
Tapi.. Ternyata aku hanya di jadikan cadangan teman, seperti "second choice?" yang datang saat di posisi butuh saja. Mereka bohong, mereka semua menutup kebohongan itu dengan kebaikan.. Rasanya kayak lagi di mimpi, aku gapunyaa teman sejati sampai saat ini, padahal ibun pernah bilang "berteman sama siapa aja, jangan pilih pilih teman" iya kok, aku berteman dengan siapa saja juga bisa, namun, mereka saja yang tak mau berteman denganku, katanya aku "cepuan" padahal aku enggak pernah bicara apapun ke guru?
Aku gak pernah bicara apapun tentang murid di kelas ku, aku aja gatau rahasia mereka apa? Tapi dengan mudahnya mereka menjauh dari ku.
Tolong berhenti melakukan pembullyan, dan membuat circle pertemanan, walaupun circle pertemanan hanya untuk seru seru saja, tolong jangan membuat orang lain terluka.. Apakah tak puas sudah membully semua korban? apakah tak memikirkan bagaimana kondisi psikologis korban? STOP GUYS!!